By Tim Socmed Global
Tangerang – Alhamduillah STMIK Bina Sarana Global telah sukses mengadakan event tahunan bagi para mahasiswa tingkat akhir untuk memperkuat kepercayaan diri guna menghadapi era revolusi industri 4.0. Acara yang dilaksanakan di RM Pondok Selera pada Minggu, 25 November 2018 mengusung tema “Siap Meraih Sukses Pada Era Industri 4.0”. Acara ini merupakan gelaran program studi untuk memberikan tambahan ilmu kepada mahasiswa terkait perkembangan teknologi informasi yang saat ini begitu cepat. Pembicara yang dihadirkan merupakan pakar di bidangnya, yaitu Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D. (Dep. Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM), Prof. Dr. Henri Subiakto, S.H., M.A. (Staff Alhli Menteri Bidang Hukum) dan Suherman Soemardi (Business Development Blibli.com).
Pada kesempatan tersebut, Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D. mengungkapkan pentingnya untuk mempersiapkan dengan baik para mahasiswa untuk bisa menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0. Banyak pekerjaan akan mengalami disruptive (terganggu) dengan model pekerjaan baru, terlebih adanya teknologi digitalisasi yang semakin besar di berbagai sektor. Untuk dapat survive di era ini, mahasiswa harus terus mengikuti perkembangan zaman dan selalu up to date untuk mempelajari dan berinovasi agar tidak terpengaruh dan tergerus revolusi industri 4.0. Banyak lini yang saat ini berkembang, seperti smart poultry dimana kita bisa mengetahui kondisi hewan ternak yang berjumlah jutaan, smart dust yang merupakan teknologi semacam GPS berukuran mikro, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk bisa mendukung kita untuk survive perlu ditingkatkan kemampuan literasi terkait hal-hal yang baru dan berkembang.
Kemudian Prof. Dr. Henri Subiakto, S.H., M.A. menambahkan bahwa dewasa ini antara physical world dan digital world sudah semakin besar irisannya. Terjadi banyak perubahan yang sebelumnya kita lebih banyak berinteraksi secara fisik, lalu digantikan dengan interaksi dengan cara digital atau disebut transformasi sosial budaya. Ketika milyaran manusia terkoneksi secara teknologi (technologically interconnected) berarti terkoneksi pula secara sosial, budaya dan ekonomi. Karena penggunaan teknologi digital, artificial intelligence (AI), internet of thing (IOT), big data analytics, cloud computing, and augmented reality terjadilah perubahan model bisnis, dan budaya baru. Di era big data sekarang ini, Bank tidak lagi menjadi tulang punggung bisnis digital. Hanya bank yang berteknologi digital yang akan tetap eksis di era disrupsi, itupun “dilindungi dengan regulasi. Di masa depan, pekerjaan manusia banyak digantikan mesin dan piranti lunak, sehingga manusia dituntut makin berfikir kreatif dan produktif. Ekonomi akan bergerak lebih cepat dan efektif.
Pada sesi terakhir, Suherman Soemardi menjelaskan mengenai “E-commerce in Entrepreneurship”, dalam hal ini terkait dengan pengalamannya di Blibli.com. Beliau mengungkapkan bahwa Indonesia adalah salah satu pasar ecommerce terbesar dan tercepat pertumbuhannya di pasar Asia Pasifik, dan pasar terbesar di Asia Tenggara. Ada beberapa rahasia yang beliau ungkapkan agar kita bisa menjadi digital entrepreneur, salah satunya dan yang paling penting adalah inovasi. Sebagai contoh, produk yang akan kita launching harus unik, baik dari kualitas dan pelayanannya, konsisten, memiliki brand, filosofi yang tepat, dan promosi yang akurat.
Pada akhir acara, ada pengundian doorprize dan souvenir agar acara semakin berkesan. Harapannya dengan adanya kegiatan ini mahasiswa STMIK Bina Sarana Global dapat termotivasi dan terus belajar dan belajar sehingga mampu bersaing di era revolusi industri 4.0. Semangat ya sahabat global…!!


